Bismillah....

"Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya)." (QS. AN NAML:62)

Senin, 24 Januari 2011


MENJALIN PERSAHABATAN

“Jika bersahabat dengan seseorang, janganlah engkau melihat kadar kecintaannya kepadamu. Tetapi, lihatlah kadar kecintaanmu kepadanya”. (Ibn Mas’ud). Imam Al-Ghazali berkata, “Jika engkau hendak mencari teman dalam menuntut ilmu, baik ilmu akhirat maupun ilmu dunia, pertimbangkan lima hal, pertama kepandaiannya. Tidak beruntung pencari ilmu yang berteman dengan orang bodoh, sebab orang bodoh hanya akan menyusahkannya dan membuat dirinya terbelakang. Kedua, akhlaknya. Bersahabat dengan orang yang berakhlak tercela penuh resiko. Orang yang buruk akhlaknya tidak bias mengendalikan diri ketika tersinggung atau merasa senang sehingga mencelakai temannya. Selain itu, orang yang tercela dapat menulari perbuatan tercelanya itu kepada temannya. Ketiga, ketakwaannya. Tidak beruntung bersahabat dengan orang fasik yang suka berbuat maksiat dan dosa, sebab perbuatan fasik dapat menjurumuskan seseorang ke jurang kehinaan dan lembah maksiatan. Akibat berteman dengan orang fasik adalah durhaka kepada Allah. Keempat, kezuhudannya. Tidak baik bersahabat dengan orang yang rakus pada harta. Bersahabat dengan orang yang rakus membahayakan keselamatan jiwa. Dan, kecenderungan manusia adalah meniru apa yang dilakukan oleh teman dekatnya. Kelima, kejujurannya. Orang yang tidak jujur suka berbohong kepada orang lain dan menipu dirinya sendiri. Jika engkau berteman dengan pembohong, orang lain akan menganggapnya sebagai pembohong atau penipu sehingga orang lain menjauhimu. Berteman dengan pembohong membuat dirimu terjerat dalam pembenaran sikap bohong. Padahal, bohong adalah dosa besar.”

Apabila berkumpul tiga orang janganlah yang dua orang berbisik-bisik (bicara rahasia) dan meninggal orang yang ketiga. (HR Al Bukhari). Tiga perbuatan yang termasuk sangat baik, yaitu berzikir kepada Allah dalam segala situasi dan kondisi, saling menyadarkan satu sama lain, dan menyantuni saudara-saudaranya (yang memerlukan). (HR. Adailami). Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzaliminya dan tidak mengecewakannya (membiarkannya menderita) dan tidak merusaknya (kehormatan dan nama baik). (HR Muslim).

“Sahabat sejati adalah orang yang jika engkau susah, ia ikut merasa susah. Jika engkau senang, ia pun ikut merasa senang.” (Syaikh Ibrahim Al Bajuri).
Kita mencontoh diantara akhlak sufi yaitu selalu bertanya tentang keadaan sahabat ketika bersua satu sama lain, dan juga menanyakan langsung prihal keadaan temannya, keluarganya dan semua itu bukanlah basa-basi. Sahabat Ibn Al-Mubarak berkata, “Sungguh, aku selalu merasa diperhatikan olehmu setiap saat, sehingga aku merasa bahwa gerak langkahku selalu terawasi olehmu.”

“Tujuanku selalu memerhatikanmu ada dua, pertama, keharusan persahabatan adalah saling mengawasi. Kedua, aku menginginkan engkau sadar atas pengawasan Allah, sebab makhluk saja mengawasimu, apalagi Sang Pencipta. Dia tidak pernah tidur dan mengantuk, Dia selalu terjaga untuk mengawasi makhluk-Nya. Tidak ada satu bendapun yang jatuh dimuka bumi, walaupun seekor semut hitam diatas batu hitam di tengah malam yang gelap, kecuali Allah mengetahuinya. Lebih-lebih gerak langkah badanmu dan badanku,” kata Ibn Al-Mubarak.

Rasulullah saw bersabda, Setiap muslim adalah bersaudara, hendaklah dia tidak menzalimi dan meyakiti saudaranya. Siapa yang membantu saudaranya, Allah akan membantunya. Siapa yang meringankan beban saudaranya, Allah akan meringankan bebannya pada hari Kiamat. Siapa yang menutupi aib saudaranya, kelak Allah menutupi aib saudaranya, kelak Allah menutupi aibnya di hari Kiamat nanti.



TIDAK BERSIKAP ZALIM

“Pada hari kiamat, Allah akan berfirman, ‘Aku adalah Maharaja. Orang yang pernah berbuat zalim akan diadili. Ia tidak masuk surge, hingga Aku mengadilinya secara benar.” (Andullah bin Anis).

Rasulullah pernah bertanya kepada para sahabatnya, “Apakah kalian tahu siapa orang yang pailit dianatara umatku pada Hari Kiamat?” para sahabat menjawab, “Orang pailit dari kalangan kita adalah orang yang tidak punya dirham, dinar, dan barang-barang berharga.” Rasulullah saw bersabda, “Orang pailit adalah orang yang membawa amal puasa, shalat, dan haji di Hari Kiamat. Namun, datanglah bukit bahwa ia pernah mencaci, mengambil harta tanpa hak, menumpahkan darah, dan memukul orang lain. Maka, kebaikannya dibagikan kepada orang yang dizalimi tersebut. Jika kebaikannya telah habis, sementara hak orang yang dizalimi belum terpenuhi, dosa orang yang dizalimi dibebankan kepada yang menzalimi. Akhirnya, ia dilemparkan ked lam neraka.”
Rasulullah saw bersabda, Siapa yang menzalimi orang lain meskipun hanya mengambil sejengkal tananya, akan dikalungkan sejengkal tanah itu dilehernya seberat tujuh lapis bumi. Rasulullah saw bersabda, Siapa yang pernah berbuat zalim kepada saudaranya, baik terhadap kehormatan ataupun sesuatu yang lainnya, hendaknya dia menghentikan perbuatan itu sekarang juga sebelum dinar dan dirham tidak berarti lagi. Jika dia memiliki perbuatan saleh, pahala perbuatan saleh itu akan diambil sesuai dengan besar kezaliman yang telah dilakukannya. Jika dia tidak memiliki kebaikan sedikitpun, dosa-dosa orang yang telah dilakukannya itu akan dibebankan kepadanya.

Dan dari Aisyah ra, berkata Rasulullah saw: “Barangsiapa berbuat zalim sepanjang satu hasta di bumi, maka akan dikalungkan tujuh bumu”. (HR Bukhari dan Muslim). Dari Aus bin Syarhabil, bahwa dia mendengar Rasulullah saw berkata, “Siapa yang berjalan dengan kedzaliman untuk berbuat semena-mena, sedang ia tahu bahwa itu dzalim, maka ia telah keluar dari Islam”. (HR Baihaqi).

Aisyah ra berkata, “Rasulullah saw bukanlah orang yang keji, Beliau tidak membiarkan kekejian, tiada mengeluarkan suara keras di pasar-pasar dan tidak membalas kejahatan orang lain dengan kejahatan. Beliau suka memaafkan dan berjabat tangan”. (HR Tirmidzi). Rasulullah saw bersabda, Takutlah kalian kepada kezaliman, karena hal itu menyebabkan kegelapan pada hari kiamat nanti. Takutlah kalian kepada kekikiran, karena sifat kikir itu telah merusak orang-orang sebelum kalian. Sifat kikir telah mendorong mereka untuk saling menumpahkan darah dan menghalalkan apa yang telah diharamkan kepada mereka.

Rasulullah saw bersabda, “Allah akan menangguhkan kematian orang yang zalim, lalu dia mengambil nyawanya dan tidak akan dilepas dari siksa-Nya.” Setelah itu, Rasulullah saw membaca firman Allah swt, “Demikianlah azab Tuhanmu, jika Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu sangat pedih dan berat.”

Allah Azza Wajalla berfirman (hadits Qudsi): “Dengan keperkasaan dan keagunganKu, Aku akan membalas orang zalim dengan segera atau dalam waktu yang akan dating. Aku akan membalas terhadap orang yang melihat seorang yang dizalimi sedang dia mampu menolongnya tetapi tidak menolongnya.” (HR Ahmad)

Bila orang-orang melihat seseorang yang zalim tapi mereka tidak mencegahnya dikhawatirkan Allah akan menimpakan hukuman terhadap mereka semua. (HR Abu Dawud). Rasulullah saw bersabda, jika engkau mencari-cari kesalahan kaum Muslimin berarti engkau telah menjelek-jelekkan mereka, atau hamper merusak nama baik mereka. Rasulullah saw bersabda, hindarilah prasangka, sungguh prasangka adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kalian saling mencari-cari kesalahan orang lain, saling berdebat, saling mendengki, saling membenci, dan saling berpaling. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara sebagaimana yang diperintahkan kepadamu. Seorang muslim itu saudara bagi muslim yang lain, dia tidak boleh menganiaya, menghina, dan mengejeknya. Ketakwaan itu ada di sini – Beliau sambil menunjuk kearah dada kirinya -. Seseorang cukup dikatakan jahat manakala dia mengejek saudaranya sesame muslim. Setiap muslim untuk muslim yang lain, itu haram darahnya, kehormatan dirinya, dan juga harta bendanya. Sungguh Allah tidak memandang bentuk tubuh kalian, akan tetapi Allah memandang hati dan amal perbuatan kalian.
Posted by MuFin On 21.10 No comments

0 komentar:

salah satu mimpiku..

salah satu mimpiku..
Prof. Dr. Fina M, Ir., M.Sc. (say : amin )

UNPAD

Himatipan UNPAD

Himatipan UNPAD
Blog himpunan jurasan teknologi pangan, Faktultas teknologi Industri Pertanian, UNPAD.

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

Total Tayangan Halaman

jejak pengunjung.......

About Me

Foto Saya
MuFin
alhamdulillah, sekarang menuntut ilmu di kota "paris van java", angkatan 2009. target saya lulus 4 tahun (amin..) Berusaha agar hidup semata2 hanya untuk Allah.. Aku hanyalah seorang perempuan biasa yang memiliki mimpi yang tak biasa, seorang perempuan tak pintar yang ingin belajar untuk menjadi pintar, seorang perempuan yang penakut yang selalu semangat meraih cita-cita, seorang perempuan cengeng yang selalu berani menatap masa depan, seorang perempuan yang selalu menatap dengan senyum walau badai menghampiri... menatap ke bawah saat tergoncang, dan menatap ke atas saat tak ada badai dan Aku.... mencintai nya, sangat mencintai Nya.
Lihat profil lengkapku
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

    ^_^


    Recent Posts

    Text Widget

    ”Ada tiga perkara yang apabila terdapat pada diri seseorang, maka dia akan mendapatkan manisnya iman. Yaitu, dia lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada selain keduanya. Dia mencintai seseorang dan dia tidak mencintainya melainkan karena Allah. Dia enggan kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya dari kekufuran itu, sebagaimana dia enggan untuk dilemparkan ke dalam neraka” (HR. Bukhari dan Muslim).

    Listen To Qur'an

    Unordered List

    BThemes

    free counters

    Followers