Bismillah....

"Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya)." (QS. AN NAML:62)

Senin, 11 Maret 2013

V. PEMBAHASAN

Vitamin adalah senyawa organik kompleks organik kompleks yang essensial untuk pertumbuhan dan fungsi biologis yang lain bagi mahluk hidup. Vitamin memiliki sifat fisis maupun kimiawi yang spesifik maka cara analisisnya pun spesifik. Ada beberapa cara analisa vitamin yaitu cara kimiawi, cara biologis, maupun cara mikrobiologis.
Vitamin C adalah nutrien dan vitamin yang larut dalam air dan penting untuk kehidupan serta untuk menjaga kesehatan. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat (asam L-askorbat). Vitamin C termasuk golongan antioksidan karena sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam, oleh karena itu penggunaaan vitamin C sebagai antioksidan semakin sering dijumpai. Vitamin C sedikit larut dalam aseton atau alkohol yang mempunyai berat molekul rendah. Vitamin C sukar larut dalam khloroform, ether, dan benzen. Sumber vitamin C sebagian besar berasal dari sayuran dan buah-buahan terutama buah-buahan segar. Vitamin ini mempunyai berat molekul 178 dengan rumus C6H8O6. Dalam bentuk kristal tidak berwarna, dan titik cairnya 190-192˚C.








(sumber : wikipedia.org)

Praktikum kali ini menggunakan metode iodometri.  Iodometri adalah analisa titrimetrik yang secara tidak langsung untuk zat yang bersifat oksidator seperti besi III, tembaga II, dimana zat ini akan mengoksidasi iodida yang ditambahkan membentuk iodin. Sampel yang digunakan dalam metode pengamatan ini adalah buah-buahan, seperti jambu merah, cabe hijau, tomat, anggur, dan jeruk.
Oksidator + KI → I2 + 2e
I2 + Na2S2O3 → NaI + Na2S4O6

Titrasi dengan iodometri, merupakan cara analisa kimiawi. Analisa vitamin secara kimiawi, atau fisiko kimia didasarkan pada sifat vitamin baik sifat fisis maupun kimiawi. Cara kimiawi ini hanya sekedar menentukan jumlah (kuantitas) saja, namun lebih cepat dibandingkan cara biologis. Analisa cara biologis mempunyai kelebihan yaitu dapat langsung diketahui peranan vitamin tersebut dalam zat hidup, serta secara kuantitatif dapat diketahui jumlahnya. Analisa vitamin cara mikrobiologis menggunakan bakteri, yeast, ataupun jamur. Cara ini lebih murah dibandingkan teknik bioassay, namun harus ditemukan jenis mikrobia yang spesifik dengan tiap jenis makanan dan bahan yang akan dianalisa harus dimurnikan terlebih dahulu.
Perbandingan teknik analisa dari ketiga metode analisa, maka cara analisa yang paling baik digunakan terlihat dari segi biaya dan waktu adalah biologis, karena hasil yang didapat lebih akurat walaupun waktu yang diperlukan lebih lama dari waktu analisan cara kimiawi.
Persiapan awal yang dilakukan dalam praktikum yaitu menyiapkan sampel yang telah dihaluskan sebanyak 10-30 gram, lalu masukkan sampel dalam labu ukur berukuran 100 ml tambahkan aquades/ asam asetat 5% hingga tanda tera lalu dikocok hingga homogen. Cairan tersebut disaring dengan kertas whattman (kertas saring). Sebanyak 5-25 ml filtrat di pipet dan dipindahkan dalam Erlenmeyer, lalu dilakukan penambahan 2 ml amilum 1%, kemudian ditambah 20 ml akuades, setelah itu dilakukan pentitrasian dengan larutan I2 0,01 N. Proses titrasi harus dilakukan sesegera mungkin, hal ini disebabkan sifat I2 yang mudah menguap. Penggunaan indikator amilum 1% untuk memperjelas perubahan warna larutan yang terjadi pada saat titik akhir titrasi, karena pertemuan antara amilum dengan larutan I2 akan menghasilkan warna biru. Sensitivitas warnanya tergantung pada pelarut yang digunakan.
Terlihat dari gambar struktur asam askorbat bahwa terdapat gugus HO bawah (enandiol), gugus ini nantinya akan hilang dan digantikan oleh I2 pada proses pentitrasian. Vitamin C dalam titrasi dengan iodine akan membentuk ikatan pada atom C nomor 2 dan 3 sehingga ikatan rangkap hilang. Reaksinya adalah sebagai berikut:

    O = C                                                     O = C ─ OH
           │                                                            │
 HO ─ C                                                 HO ─ C ─ I
           │       O                                                  │   
 HO ─ C                                                 HO ─ C ─ I
           │                                                            │
    H ─ C                           + I2                   H ─ C ─ OH
           │                                                            │
 HO ─ C ─ H                                         HO ─ C ─ H  
           │                                                            │
           CH2OH                                                  CH2OH 
Asam L-askorbat

Selanjutnya volume iod yang terpakai dapat dibaca sehingga kadar vitamin C dalam bahan dapat dihitung. Perhitungan kadar vitamin C dengan standarisasi larutan iodin yaitu tiap 1 ml 0,01 N iodin ekuivalen dengan 0,88 mg asam askorbat.

Kelompok
Sampel
Berat (g)
Vtitrasi (ml)
Kadar vit C
(mg vit/100 g bahan)
Rata-rata
1
Jambu merah
10,0094
2,4
207,89
205,105
6
10,0040
2,3
202,32
2
Cabe hijau
10,3284
0,5
42,60
38,695
8
10,1190
0,4
34,78
4
Tomat
10,0490
0,3
26,27
30,67
9
10,0350
0,4
35,07
10
Anggur
10,1997
0,3
26,26
39,015
7
10,0529
0,6
51,77
3
Jeruk
10,0416
0,4
35,054
39,522
5
10,0010
0,5
43,99
(Tabel 1)

Blanko = 0,2 ml
kadar vit. C = 

Kandungan kadar vitamin C dari hasil perhitungan pada sampel  dapat dilihat pada tabel 1. Hasil yang didapatkan dari perhitungan tertinggi kadar vitamin C terdapat pada buah jambu merah dengan nilai sebanyak 207,89 (mg vit C/ 100 gram bahan) pada kelompok 1 dan 202,32 (mg vit C/ 100 gram bahan) pada kelompok 6. Hasil perhitungan terendah terdapat pada sampel tomat 26,26 (mg vit C/ 100 gram bahan) pada kelompok 4 dan 35,07 (mg vit C/ 100 gram bahan)  pada kelompok 9.















KESIMPULAN

·      Penentuan kadar vitamin C menggunakan metode iodimetri dengan sampel buah-buahan, seperti jambu merah, cabe hijau, tomat, anggur, dan jeruk.
·      Titrasi vitamin C dengan iod akan membentuk ikatan pada atom C nomor 2 dan 3 sehingga ikatan rangkap hilang, terlihat bahwa terdapat gugus HO bawah (enandiol), gugus ini nantinya akan hilang dan digantikan oleh I2 pada proses pentitrasian.
·      Titik akhir titrasi adalah saat terbentuk warna biru dari iod-amilum.
·      Tiap 1 ml 0,01 N iodin ekuivalen dengan 0,88 mg asam askorbat.
·      Kandungan kadar vitamin C tertinggi terdapat pada buah jambu merah dengan nilai sebanyak 207,89 (mg vit C/ 100 gram bahan) pada kelompok 1 dan 202,32 (mg vit C/ 100 gram bahan) pada kelompok 6.
·      Kandungan kadar vitamin C terendah terdapat pada sampel tomat 26,26 (mg vit C/ 100 gram bahan) pada kelompok 4 dan 35,07 (mg vit C/ 100 gram bahan)  pada kelompok 9.
















DAFTAR PUSTAKA

Annisanfushie. 2009. Iodometri dan Iodimetri. Diakses dari http://annisanfushie.wordpress.com/2009/07/17/iodometri-dan-iodimetri/ pada 2 Mei 2012.
Anonim. 2010. Asam Askorbat. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_askorbat pada 2 Mei 2012.
Dinda. 2008. Iodometri dan Iodimetri. Diakses dari http://medicafarma.blogspot.com/2008/04/iodometri-dan-iodimetri.html  pada 2 Mei 2012.
Sudarmadji, S., dkk. 2007. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
Winarno, F.G. 1982. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.





Posted by MuFin On 07.10 No comments

0 komentar:

salah satu mimpiku..

salah satu mimpiku..
Prof. Dr. Fina M, Ir., M.Sc. (say : amin )

UNPAD

Himatipan UNPAD

Himatipan UNPAD
Blog himpunan jurasan teknologi pangan, Faktultas teknologi Industri Pertanian, UNPAD.

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

Total Tayangan Halaman

jejak pengunjung.......

About Me

Foto Saya
MuFin
alhamdulillah, sekarang menuntut ilmu di kota "paris van java", angkatan 2009. target saya lulus 4 tahun (amin..) Berusaha agar hidup semata2 hanya untuk Allah.. Aku hanyalah seorang perempuan biasa yang memiliki mimpi yang tak biasa, seorang perempuan tak pintar yang ingin belajar untuk menjadi pintar, seorang perempuan yang penakut yang selalu semangat meraih cita-cita, seorang perempuan cengeng yang selalu berani menatap masa depan, seorang perempuan yang selalu menatap dengan senyum walau badai menghampiri... menatap ke bawah saat tergoncang, dan menatap ke atas saat tak ada badai dan Aku.... mencintai nya, sangat mencintai Nya.
Lihat profil lengkapku
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

    ^_^


    Recent Posts

    Text Widget

    ”Ada tiga perkara yang apabila terdapat pada diri seseorang, maka dia akan mendapatkan manisnya iman. Yaitu, dia lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada selain keduanya. Dia mencintai seseorang dan dia tidak mencintainya melainkan karena Allah. Dia enggan kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya dari kekufuran itu, sebagaimana dia enggan untuk dilemparkan ke dalam neraka” (HR. Bukhari dan Muslim).

    Listen To Qur'an

    Unordered List

    BThemes

    free counters

    Followers