Awug??
Apa itu awug?? Tampaknya bagi kita yang merupakan orang-orang jauh dari tanah
sunda, nama awug mungkin baru terdengar. Ya, begitu pula dengan saya ^^.
Pertama
kali saya mengenal awug adalah ketika saya kuliah di Universitas Padjadjaran,
yang dulu penjual awug berada di dekat kawasan kampus. Tapi klo sekarang harus
ke paund, pasar mingguan yg gak jauh-jauh dari UNPAD. Awug memang jajanan khas
Sunda yang konon berasal dari wilayah pedalaman. Makanan ini biasanya dibuat
oleh masyarakat lokal saat panen usai. Awug rasanya manis dan legit, lebih enak
dimakan pada sore dan malam hari dalam keadaan masih panas sebagai makanan
kecil untuk sarapan pagi, dimakan bersama kelapa parut yang sudah dicampur
garam, bersama-sama dengan minuman.
Awug
berbahan dasar tepung beras dengan campuran kelapa, aroma daun pandan, dan gula
merah. Bahan-bahan itu mirip dengan bahan untuk membuat kue putu. Namun, jika
kue putu dikukus dalam silinder bambu kecil, awug dikukus dalam wadah lancip,
sehingga nantinya menghasilkan bentuk seperti nasi tumpeng. Proses pembuatan
awug ternyata cukup panjang. Beras direndam beberapa jam, kemudian digiling
hingga halus menjadi tepung. Lalu, dikukus setengah matang dan didiamkan
beberapa menit. Setelah itu, dikukus kembali bersama gula merah dengan
menggunakan kukusan atau aseupan. Potongan gula merah dicampur sedemikian rupa
sehingga berbentuk mozaik. Setelah matang, awug disajikan hangat dengan parutan
kelapa.
Setiap
pagi di hari minggu pedagang awug ini berjualan di paund. Awug yang baru matang
setelah dikukus langsung dipotong-potong dalam potongan kecil-kecil. Satu kotak
yang berisi sekitar sepuluh potongan harganya Rp 5000. Satu buah awug yang
berbentuk lancip itu habis dalam seketika karena pembeli umumnya adalah
orang-orang yang pergi ke paund.
Kandungan
gizi awug juga bagus untuk kita konsumsi. Zat gizi/potong : energi 87,9 kkal,
protein 1, 4 g, lemak 0,9 g, karbohidrat 18,3 g, kalsium 2,8 mg, fosfor 29,1
mg, besi 0,6 mg, vitamin A 0,1 RE, vitamin C 0,2 mg, vitamin B1 0,1 mg.
Resep Awug (Untuk satu aseupan (kukusan) )
Bahan:
·
1,5 kg tepung beras (pilih beras yang
pulen) *)
·
1/2 butir kelapa yang sudah dibersihkan
kulitnya dan diparut
·
3/4 kg gula merah yang diiris (bukan
di-blender)
·
air secukupnya
·
garam secukupnya
·
beberapa lembar daun pandan
·
1/2 butir kelapa parut untuk ditaburkan
pada awug
Cara
Membuat:
1.
Siapkan air setengah gayung dan campur dengan garam sesendok teh
2.
Tuangkan beras ke dalam sebuah wadah besar dan campur dengan air garam.
3.
Campurkan kelapa parut ke dalam adonan resep tersebut
4.
Siapkan aseupan (berdiameter 22 cm dengan tinggi 27 cm)
5.
Letakkan daun pandan di dalam aseupan yang posisinya terbalik (bagian
kerucutnya di bawah)
6.
Masukkan sedikit gula ke dalam aseupan, lalu masukkan sedikit adonan beras tadi
selapis. Begitu seterusnya hingga aseupan terisi adonan dan gula secara
berlapis.
7.
Sementara itu, siapkan dandang tinggi berisi air di atas kompor dalam api
besar. Tunggu hingga air dalam dandang mendidih
8.
Masukkan adonan awug ke dalam dandang, dan ditutup
9.
Sekitar 10 menit kemudian, periksa adonan. Jika sudah menyatu (tidak bisa
dipisahkan antaradonan) berarti awug sudah masak. Jika belum, tunggu sekitar 5
menit lagi.
10.
Angkat adonan dan tumpahkan ke atas tampah, ambil daun pandan yang menempel.
11.
Iris sesuai selera, hidangkan resep bersama kelapa parut yang sudah ditaburi
sedikit garam.
#Catatan:
-
Cara membuat resep tepung beras :
-
Beras direndam dalam air selama 12 jam
-
Beras rendaman digiling hingga halus
-
Tepung beras dikukus kurang lebih 15 menit, sebelum dikukus, tepung tersebut
diberi sedikit air
-
Jika sudah seperti nasi, tepung didinginkan di atas tampah, selama 12 jam
-
Setelah kering, diayak dalam saringan
-
Siap diolah menjadi awug
0 komentar:
Posting Komentar