Nama : Ferry pramana
NPM
: P1B040017
Tugas Bahan Tambahan Makanan (translet).
IV. Memilih Pemanis
Pemanis sangat penting untuk ketersediaan bahan makanan, tetapi pemanis
di dalam suatu makanan jarang dilakukan pengujian. Rasa manis hampir selalu bercampur dengan berbagai aroma yang kompleks, dimana
pemanis ini juga mempengaruhi tekstur dan aroma makanan. Oleh karena itu,
keseluruhan bagian dari suatu makanan menentukan pilihan dan jumlah bahan
pemanis. Pada saat mempertimbangkan memilih pemanis, salah satu dari beberapa
aspek penting adalah tingkat kealamian atau intensitas pemanis tersebut. Bagaimanapun,
pemanis bergizi tertentu mempunyai banyak fungsi lainnya di dalam suatu sistem
makanan. Sukrosa atau gula mempunyai pengaruh yang besar terhadap tekstur dan kepadatan
dari beberapa makanan. Hal ini meliputi roti, kembang gula, minuman ringan, biskuit. Pada minuman ringan,
gula menghasilkan kekentalan dan rasa yang enak di mulut, yang mana sulit untuk
membedakan produk pemanis alami dengan pemanis buatan. Pada preserves dan jams seperti halnya selai, gula
mempengaruhi tekstur, kemanisan, dan kepadatan. Penambahan gula mempunyai efek
osmotik dan dengan demikian membantu melindungi produk dan memperpanjang daya
simpannya. Penambahan bagian lain memungkinkan
penyerapan air pada produk roti untuk membantu dalam mempertahankan tekstur
yang lembut. Di dalam pengaplikasiannya pemanis alami biasanya memberikan suatu
sumber energi untuk fermentasi makanan. Bagian penting pada pemanis dapat
dilihat pada tabel 4. Komposisi umum pemanis buatan
disajikan pada Tabel 3.substitusi gula dengan pemnis polyol sudah lazim
digunakan. Pada banyak kasus sorbitol dan xilitol biasa digunakan untuk
menggantikan sukrosa pada makanan. Polyol pada umumnya terkecuali untuk
lactitol mempunyai kandungan humektan. Semua jenis polyol digunakan sebagai
bulking agent dan tekstur makanan akan mengurangi kandungan kalori makanan
tersebut. Contoh pemanis yang mempunyai nilai kalori kecil misalnya lactitol
dan silitol. Untuk tujuan mengurangi tingkat kariogenitas xilitol mensubstitusi
kebanyakan gula. Fruktosa juga merupakan salah satu alternative untuk
mengurangi tingkat kariogenitas menggantikan peran sukrosa dan sorbitol. Nilai
kegunaan lain dari polyol adalah kemampuannya untuk digunakan pada makanan diet
dan makanan khusus. Fruktosa, xilitol, dan latitol cocok digunakan untuk
menggantikan gula yang dikonsumsi untuk tujuan diet yang memperhatikan nilai
kalori.
Komposisi
pemanis alami disajikan pada Tabel 2. kebanyakan pemanis alami dapat digunakan
untuk menggantikan guka untuk tujuan special diet dan industri makanan yang
digunakan untuk penderita diabetes. Pemanis yang termasuk ke dalam jenis ini
mempunyai tingkat kemanisan tinggi sehingga kuantitas yang digunakan hanya
sedikit. Kebutuhan akan bulking agent pada produk pangan biasanya dipenuhi oleh
pemanis jenis ini. Sampai saat ini pemilihan jenis bahan bulking agent masih
sangat terbatas. Bagaimanapun saat ini peolidekstrosa adalah salah satu bulking
agent rendah kalori yang banyak digunakan pada produk panggan dan produk
susu.
Tabel4. Sifat Pemanis Dalam Makanan
Pemanis, bahan Fungsional, Prebiotik
Bahan pembentuk, Bahan Pemberi Bentuk, Pengatur Viskositas
Bahan Pengawet, Anti Mikroba
Substrat Untuk Fermentasi dan Proses Fermentasi
Humektan (Bahan Penyerap Air)
Pengatur Titik Beku
Pengatur Kristalisasi
Non Kariogenik atau Bahan Antikariogenik
Pengatur Citarasa
Makanan
seperti es krim. Sebagai tambahan, lasitol bisa dimanfaatkan sebagai bahan
pengisi rendah kalori dengan kemanisan relatif yang rendah.
Pada
pembuatan jam dan pemanis marmalades diperlukan pemanis sintetis seperti pektin
atau agen ketebalan untuk menjaga kekentalan tetap normal. Sering juga bahan
anti mikroba diperlukan agar sama dengan sukrosa jam.
Pemanfaatan
lain dari pemanis sintetis meliputi obat farmasi (pemanis yang menutupi
citarasa produk), topping, dan penggunaan rumah tangga. Tujuannya terpentingnya
adalah melindungi sifat kestabilan dan
rasanya, yang ditampilkan pada tabel 2 dan 3. Pada beberapa kasus, sifat
nonkarsiogenik adalah yang terpenting, seperti obat untuk anak-anak.
Faktor
penting lainnya adalah harga dari pemanis tersebut. Pemanis buatan umumnya
lebih murah jika dibandingkan dengan pemanis yang dibuat sendiri. Bagaimanapun,
jika zat pembentuk atau komponen penting lainnya dibutuhkan, maka harga akan
menigkat dengan signifikan. Tabel 5 merupakan ringkasan dari harga beberapa
pemanis seperti yang dilaporkan di skandinavia oleh Swedish National Food Administrator (Kallstrom dan Janelm, 1985).
Pada tabel 5 juga terdapat beberapa saran untuk sebagian pemanis makanan yang
cocok.
Kesimpulannya, diperlukan latihan
untuk memilih pemanis, setidaknya harus mengikuti aspek: pengaturan daya
terima, ketersediaan, perbandingan harga pemanis (termasuk bahan tambahan dan
komposisi lainnya), nilai gizi, karakteristik sensory, dan sifat fungsional
dalam makanan. Setelah menentukan secara umum untuk pengembangan produk dan
pilihan pemanis, pemantapan produk kemungkinan bisa dilakukan lebih jauh.
Wursch dan Daget (1987) telah mengulas permasalahan pemanis baik dalam
perkembangan ataupun pemantapan produk, yang telah diperkenalkan oleh Sidel dan
Stone (1983).
Pemanis
yang ideal telah dirinci oleh Calorie
Control Council (1985). Meliputi definisi pemanis seperti sukrosa atau yang
lebih manis dari sukrosa. Sebagai tambahan harus tidak berbau, tak berwarna,
tak berkalori, stabil dan tersedia dalam pangan. Pemanis tersebut harus
bersifat fungsional dan mungkin ekonimis. Dan juga tidak mengandung kalori atau
darus mengurangi kalori dalam menu makanan. Pemanis yang ideal sebagai
tambahannya harus tidak karsiogenik dan beracun. Pada saat ini kita belum
mempunyai pemanis yang ideal.
Tabel
5. harga dari beragam pemanis dan persamaan pemanis di skandinavia pada tahun
1985 dan penggunaan makanan yang cocok.
Pemanis
|
Harga/Persamaan
Pemanis
(USD)
|
Penggunaan
pada makanan yang cocok
|
Sakarin
|
0.01-0.02
|
Minuman
ringan, pemanis, sajian penutup, yogurt
|
Siklamat
|
0.15
|
Minuman
ringan, pemanis
|
Aspartam
|
0.25-0.85
|
Minuman
ringan, makanan kering, es krim, yogurt, jus buah, pemanis
|
K
Aselsulfam
|
0.12
|
Minuman
ringan, pemanis
|
Sorbitol
|
1.0-2.0
|
Makanan
khusus diet, makanan penderita diabetes
|
Xilitol
|
4.2-6.1
|
Permen
nonkariogenik, permen karet, makanan penderita diabetes dan obat farmasi
|
Sukrosa
|
0.17
|
Semua
makanan
|
Fruktosa
|
0.28
|
Hampir
semua makanan
|
Sumber:
Halstrom dan Janelm, 1985
0 komentar:
Posting Komentar