Sebelum nya kita bahas dulu tentang perbedaan es dari air matang dan mentah, yang katanya...........
Es air matang :
Es dari air matang akan terlihat bening karena gas di dalam air terlepaskan ketika proses perebusan. Biasanya, es seperti ini disebut es kristal. Sekarang, menurut pengamatan, es kristal sudah banyak dipakai, seperti es batu bolong , soalnya berbentuk pipa gitu, bolong di tengah.
Es air mentah :
Es dari air mentah berwarna putih karena masih banyak gas yang terperangkap di dalamnya. Biasanya, es yang dibuat dari air mentah adalah es balok. Es ini jelas-jelas tidak baik dikonsumsi, terlebih lagi jika airnya diambil dari air sungai yang tercemar (bayangin aja, anda minum air sungai kotor).
Dalam air mentah ada banyak bakteri e coli. Ada penelitian di Florida selatan yang membandingkan es batu dengan air toilet, hasilnya es batu mengandung 70% lebih banyak kuman daripada air toilet. Tentu tidak ada beda nya dengan di Indonesia, yang notabenenya es batu dibuat dari air mentah. Ada juga di Jakarta yang pabrik es batunya di dekat kali Ciliwung, memakai air mentah dari sungai dan dicampur dengan pemutih. Bahaya nggak coba ?? ( Tayangan investigasi di T*ans TV)
Escherichia coli (E. coli) adalah bakteri yang hidup di dalam usus manusia. Keberadaannya di luar tubuh manusia menjadi indikator sanitasi makanan dan minuman, apakah pernah tercemar oleh kotoran manusia atau tidak. Keberadaan E. coli dalam air atau makanan juga dianggap memiliki korelasi tinggi dengan ditemukannya bibit penyakit (patogen) pada pangan.
Ada beberapa jenis E. coli yang umum ditemui dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
1. E. coli Enteropatogenik
Tidak membahayakan pada sebagian orang dewasa tetapi sering kali menyebabkan diare pada bayi. Mungkin ditularkan melalui air yang digunakan untuk mencuci botol. Karenanya, botol susu bayi sebaiknya direbus setelah dicuci untuk mencegah diare.
2. E. coli Enteroinvasif
Cukup membahayakan karena dapat menyebabkan penyakit disentri. Biasanya ditandai dengan tinja yang mengandung darah.
3. E. coli Enterotoksigenik
Banyak menyebabkan diare pada para pelancong (travelers diarrhea). Bakteri ini tidak terlalu membahayakan.
4. E. coli Enterohemoragik
Bakteri yang sangat berbahaya. Dalam penelitian Dewayanti-Hariyadi-et.al, 2001, dinyatakan bakteri ini hidup dalam daging giling mentah. Peneliti lain juga menemukannya pada air limbah rumah potong ayam.
maka.........
Apa benar Es batu merupakan salah satu faktor resiko penyebab terjadinya penyakit tifus & paratifus oleh Salmonella typhi & S. paratyphi di Jakarta (Vollard et al, 2004)???
Apa penyebabnya? Apakah karena bahan bakunya, atau karena handling es batunya sendiri yang tidak baik?
- Banyak faktor penyebab mengapa es batu menjadi satu faktor resiko penyebab penyakit tifus dan paratifus. Beberapa diantaranya adalah kondisi bahan baku yg tidak memenuhi standar ; dan penanganan sepanjang distribusi yang tidak baik (faktanya balokan es kadang diseret2 di trotoar pake karung plastik itu...) dan karakteristik salmonellanya sendiri yang tahan hidup pada kisaran suhu yang luas (termasuk di suhu rendah). Berikut artikel aslinya: Risk factors for typhoid and paratyphoid fever in Jakarta, Indonesia
- Penelitian di bogor (bu ratih dkk) tidak menemukan salmonella di dlm 6 sampel es batu komersial tapi yg ada adl E. coli. Apa yg hrs kita kerjakan, scr individu mungkin hanya membantu mengkomunikasikan temuan ini ke masy. Mudah2an bisa menambah kesadaran masy thd pentingnya keamanan pangan... :)
- harusnya memang dikontrol. tapi kalau sepanjang distribusinya apa juga dikontrol saya juga ndak tau.
- Betul sekali :)
#Rujukan :
http://igopage.com/2011/04/perbedaan-es-batu-air-mentah-dan-air-matang/
http://ilmupangan.blogspot.com/search/label/Keamanan%20Pangan
0 komentar:
Posting Komentar