Bismillah....

"Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya)." (QS. AN NAML:62)

Senin, 21 Juni 2010

Kekurangan maupun kelebahan konsumsi yodium bisa menyebabkan gangguan pada tiroid. Lantas berapa sih, takaran konsumsi yodium yang mestinya kita konsumsi?

Berdasarkan standar internasional yang digunakan Food and Drug Administration (FDA), konsumsi yodium maksimal untuk seseorang kira-kira 150 mikogram (mkg) per hari. Nah, untuk memenuhi itu, menurut Mulyadi Tedjapranata, Direktur Medizone Clinic Jakarta Selatan, bisa didapatkan dari mengkonsumsi satu sampai satu setengah sendok makan garam beryodium.

Namun ternyata, meskipun cuma perlu mengkonsumsi sedikit, masih banyak orang yang mengalami gangguan akibat kekurangan yodium. Mulyadi bilang, kekurangan yodium ini biasanya terjadi pada penduduk yang tinggal di daerah pegunungan. "Berdasarkan angka statistik internasional, saat ini masih ada sekitar 2,3 miliar penduduk dunia yang mengalami kekurangan yodium," kata Mulyadi. Sayang, di Indonesia, belum ada data pendukungnya.

Nah, untuk memenuhi asupan yodium, Anda tak harus memenuhinya dengan mengkonsumsi garam. Anda bisa mendapatkan yodium dari berbagai makanan lain seperti hasil laut contohnya ikan, cumi-cumi, dan kerang. Yodium juga bisa diternukan pada makanan lain seperti telur, susu, dan daging. Hanya saja, kandungan yodium dalam makanan ini tidaklah sebanyak garam beryodium.

Tetapi yang perlu diingat adalah, garam atau berbagai bahan makanan yang mengandung yodium itu tidak boleh sembarangan dimasak. Soalnya, jika sembarangan memasaknya, kandungan yodium bisa berkurang atau hilang. Akibatnya, meskipun Anda mengkonsumsi garam atau makanan yang mengandung banyak yodium, Anda masih kekurangan zat ini. Akhirnya, yang Anda dapatkan pun hanya rasa asin saja, tanpa zat yang bermanfaat bagi tubuh.

Perlu Anda ingat, yodium adalah zat yang cepat menguap. Jika terpapar sinar matahari, kandungan yodium pada garam cepat menguap. Begitu pula jika bersinggungan dengan panas lainnya saat dimasak, yodium juga cepat menguap. Selain harus memasak dengan benar, yodium juga harus dikonsumsi sejak dini. Asupan yodium diperlukan sejak masih di dalam kandungan karena yodium erat hubungannya dengan kecerdasan anak.

Seorang anak berpotensi menderita cacat mental, jika si ibu ketika hamil mengalami kekurangan yodium. Sekadar informasi saja, yodium sangat berhubungan dengan pertumbuhan sel pembentuk otak, yaitu neuron. "Karena kekurangan yodium, maka pertumbuhan sel otak anak juga terhambat dan menyebabkan cacat mental," kata Mulyadi.

Gangguan akibat kekurangan yodium seperti penyakit gondok dan kekerdilan (kretinisme) ternyata juga bisa disebabkan oleh polusi udara dan air tanah. Tidak hanya dari limbah industri, polusi yang dimaksudkan juga bisa berasal dari asap kendaraan, limbah rumah tangga, dan pestisida.

Dengan begitu, gangguan akibat kekurangan yodium ini tidak hanya melulu menyerang daerah pegunungan, namun juga rentan terjadi di dataran rendah terutama kota-kota besar, ujar peneliti dari Balai Penelitian Gangguan akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Untung S Widodo.

Cemaran dari limbah industri yang berupa logam berat, menurut dia, bahkan memberikan dampak paling parah. Sebab, kontaminasi jenis limbah ini, dapat langsung menyebabkan kelumpuhan otak.

"Jika sudah sampai fase itu, maka penderita pun sudah tidak bisa disembuhkan lagi," ujarnya. Resiko kelumpuhan otak ini rawan menyerang mulai dari janin hingga balita berumur dua tahun. Ini merupakan periode penting dari pertumbuhan anak karena merupakan masa penyempurnaan pembentukan sel-sel otak.

Gangguan akibat kekurangan yodium yang disebabkan polusi ini merupakan hasil penelitian dari BP GAKY pada tahun 2005. Tidak hanya itu, hasil ini pun makin dikukuhkan dengan mulai masuknya pasien-pasien dari berbagai daerah yang mengalami gangguan akibat cemaran polutan tertentu.

Pada tahun 2006 lalu, BP GAKY menerima 14 pasien dari Sidoarjo. Para pasien yang terdiri dari balita dan wanita usia subur ini mengalami kretinisme dan gondok. Diduga, hal ini terjadi karena polusi yang ditimbulkan dari karbondioksida berlebihan, cemaran limbah industri dan limbah rumah tangga yang ada di sekitar mereka.

Selain itu, kekurangan yodium akibat pestisida ditemukan di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Di kabupaten tersebut, dua kecamatan diketahui merupakan daerah endemik sedang dan berat. Daerah endemik berat kekurangan yodium juga terdapat di salah satu kecamatan di Sampit, Kalimantan Tengah. Hal ini terjadi karena cemaran yang ditimbulkan dari limbah industri kayu lapis.

Untung mengatakan bahwa pada tahun 2005, BP GAKY juga menemukan bahwa gangguan akibat kekurangan yodium juga bisa dipicu oleh pemakaian alat kontrasepsi hormonal seperti implant, pil, dan suntik. Pemakaian alat-alat kontrasepsi semacam ini dapat menekan kadar hormon tiroksin dalam tubuh manusia. "Dengan begitu, maka ibu yang menderita gondok diharapkan tidak memakai alat kontrasepsi jenis ini," ujarnya.

Secara umum, untung mengatakan bahwa penyebab kekurangan yodium bisa berasal dari lima faktor. Selain polutan dan alat kontrasepsi, gangguan-gangguan akibat kekurangan yodium ini juga bisa terjadi kurang asupan yodium, terlalu banyak mengonsumsi sayuran yang mengandung zat goitrogenik seperti singkong, pete, dan jengkol, serta keberadaan blocking agent dalam tanah. Blocking agent adalah zat-zat tertentu seperti zat besi dan kalsium berlebihan, yang kemudian mengikat yodium dalam air tanah. Sehingga, pada air yang diminum, kadar yodiumnya sangat rendah.

Garam yodium sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah renik secara terus menerus. Kekurangan garam beryodium, khususnya pada anak-anak sangat mengganggu pertumbuhan dan tingkat kecerdasannya. Tidak terserapnya garam yodium dengan baik oleh tubuh lantaran ada banyak faktor, salah satunya cara pengolahan dan memasaknya salah. Namun, bagaimana agar kandungan yodiumnya tidak hilang saat dimasak, simak yang berikut.

Agar penggunaan garam bisa terserap oleh tubuh dengan baik, yang bisa anda lakukan yakni mengetahui bagaimana cara mengunakan garam beryodium dengan benar. Seperti yang telah dikatakan oleh Nutrisionis Ridzotullahmad Nurchakim dari Puskesmas Peneleh.

1. Konsumsi garam yodium dengan cukup

“Kekurangan garam beryodium tidak hanya menyebabkan penyakit gondok, tetapi juga mempengaruhi kecerdasan otak anak, untuk itu konsumsi garam yodium dengan cukup,” jelas ahli gizi yang betugas di Puskesmas Peneleh sejak tahun 2007 itu.

Lanjut ia jelaskan bahwa, tubuh manusia membutuhkan zat KIO3 (Kalium Iodat) dengan ukuran 30-80ppm. Akibat kekurangan zat itu bisa mengakibatkan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium). GAKY merupakan masalah gizi yang serius karena dapat mengakibatkan penyakit gondok dan kreatin (ganguan pada pertumbuhan anak), serta kekurangan unsur yodium dalam makanan sehari-hari dapat pula menurunkan tingkat kecerdasan seseorang.

Untuk memenuhi garam yodium dapat dilakukan dengan beberapa cara. Selain mengkonsumsi garam yang beryodium setiap hari juga mereka wajib minum kapsul yodium sesuai dosis yang dianjurkan. Dosis pemberian kapsul yodium untuk bayi berumur 0-1 tahun cukup ½ kapsul setiap tahunnya, laki-laki berumur 6-20 tahun cukup dengan 2 kapsul pertahun. Sedangkan untuk ibu hamil dan ibu menyusui konsumsi 1 kapsul dalam satu tahun dan pada wanita usia 6-35 tahun minum 2 kapsul setiap tahunnya.

2. Konsumsi yodium tidak berlebih

Namun ahli gizi yang menamatkan pendidikan di Politeknik Kesehatan (Poltekes) Malang ini mengungkapkan bahwa konsumsi yodium yang berlebih bisa mengakibatkan hiperteroid. Hiperteroid yakni kondisi suatu kelenjar tiroid yang terlalu aktif menghasilkan hormon-hormon tiroid yang beredar dalam darah dalam jumlah yang berlebihan.

“Garam beryodium terdapat unsur natrium, maka konsumsi garam beryodium pun harus dibatasi. Kelebihan konsumsi natrium dapat memicu timbulnya mudah lelah, karena hormon tiroidnya berlebih. Gejala lain yang kerap terjadi, keringat berlebihan, pergerakan usus besar meningkat, gemetaran, kehilangan berat badan serta aliran darah menstruasi tidak teratur,” jelasnya pada tim ehealth.

Untuk menghindari pengaruh efek samping dari konsumsi garam beryodium yang berlebihan, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi garam tidak lebih dari 6 gram garam atau 2 ½ gram tiap 1.000 kilo kalori, atau satu sendok teh setiap hari.

3. Pastikan garam mengandung yodium

Cara untuk menilai mutu garam beryodium tidak sulit, yaitu dengan test kit yodina yang telah tersedia di Puskesmas dan apotik. Ambil garam, kemudian tetesi dengan cairan yodina. Warna yang timbul dibandingkan dengan petunjuk warna yang ada pada kit. Garam yang bermutu baik akan menunjukkan warna biru keunguan. Semakin berwarna tua, semakin baik mutu garam.

“Tetapi untuk lebih simpel, gunakan tepung kanji yang dicampur dengan garam lalu teteskan dengan jeruk nipis, jika warnanya berubah menjadi keunguan , itu artinya mengandung yodium,” ucap laki-laki yang akrab disapa Edo ini.

Selain itu, pengujian dapat dilakukan dengan mengunakan singkong parut caranya sebagai berikut : singkong (ubi kayu) segar dikupas, diparut dan diperas tanpa diberi air. Tuang 1 sendok teh perasan singkong parut ke dalam gelas bersih. Tambahkan 4-6 sendok teh munjung garam yang akan diperiksa. Tambahkan 2 sendok teh cuka makan berkadar 25%. Aduk sampai rata, dan tunggu beberapa menit. Apabila timbul warna biru keunguan, berarti garam tersebut mengandung yodium. Semakin berwarna pekat, semakin baik mutu garam. Sebab, garam yang tak beryodium tidak akan mengalami perubahan warna setelah diperiksa dengan cairan yodina maupun cairan singkong parut.

4. Menyimpan garam di tempat aman

Garam beryodium sebaiknya disimpan dalam wadah yang tertutup tidak tembus pandang. Tujuannya untuk melindungi zat yodium agar tidak terpapar dengan matahari. Kandungan yodiumnya bisa menguap jika terpapar dengan matahari. Juga perhatikan tempat garam sebaiknya tutup dengan rapat, jika membiarkan tutup terbuka, maka yodium bisa menguap.

5. Cara memasak garam yodium dengan benar

Perlu anda ketahui bahwa langkah-langkah itu tidak berarti sama sekali jika cara memasaknya salah. Karena kandungan yodiumnya akan berubah dan tidak bereaksi sebelum diserap oleh tubuh.

Cara yang biasa dilakukan oleh para ibu ketika memasak makanan garam yang dibubuhkan ke dalam makanan saat panas mendidih. Alasannya jika tidak begitu masakan kurang sedap. Namun cara yang sudah dilakukan oleh para ibu-ibu tersebut salah, karena zat yodium garam akan hilang ketika terkena panas mendidih tersebut.

“Sebaiknya masakan itu dibubuhi garam saat hangat-hangat kuku saja sehingga kandungan yodiumnya tetap utuh, kalau membubuhinya saat dingin, boleh saja, itu malah lebih baik tetapi kebanyakan masakan akan terasa kurang sedap,” ucap Edo.

(fn/k2m/se) www.suaramedia.com
Posted by MuFin On 21.40 No comments

0 komentar:

salah satu mimpiku..

salah satu mimpiku..
Prof. Dr. Fina M, Ir., M.Sc. (say : amin )

UNPAD

Himatipan UNPAD

Himatipan UNPAD
Blog himpunan jurasan teknologi pangan, Faktultas teknologi Industri Pertanian, UNPAD.

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

Total Tayangan Halaman

jejak pengunjung.......

About Me

Foto Saya
MuFin
alhamdulillah, sekarang menuntut ilmu di kota "paris van java", angkatan 2009. target saya lulus 4 tahun (amin..) Berusaha agar hidup semata2 hanya untuk Allah.. Aku hanyalah seorang perempuan biasa yang memiliki mimpi yang tak biasa, seorang perempuan tak pintar yang ingin belajar untuk menjadi pintar, seorang perempuan yang penakut yang selalu semangat meraih cita-cita, seorang perempuan cengeng yang selalu berani menatap masa depan, seorang perempuan yang selalu menatap dengan senyum walau badai menghampiri... menatap ke bawah saat tergoncang, dan menatap ke atas saat tak ada badai dan Aku.... mencintai nya, sangat mencintai Nya.
Lihat profil lengkapku
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

    ^_^


    Recent Posts

    Text Widget

    ”Ada tiga perkara yang apabila terdapat pada diri seseorang, maka dia akan mendapatkan manisnya iman. Yaitu, dia lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada selain keduanya. Dia mencintai seseorang dan dia tidak mencintainya melainkan karena Allah. Dia enggan kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya dari kekufuran itu, sebagaimana dia enggan untuk dilemparkan ke dalam neraka” (HR. Bukhari dan Muslim).

    Listen To Qur'an

    Unordered List

    BThemes

    free counters

    Followers